follow @psikolog_laluyulhaidir
🎯🎯🎯
Gagal merencanakan kesuksesan sama dengan merencanakan kegagalan esok hari, demikian prinsip populer yang kerap kita dengar. Prinsip yang mendorong kita merencanakan seuatu yang penting untuk kualitas diri yang lebih baik di masa depan. Prinsip yang juga mengantarkan kita pada keyakinan bahwa keburukan yang terorganisir bisa menang atas kebaikan yang tidak terorganisir. Apakah kita sudah memiliki rencana baik yang teroganisir tahun 2024 ini?
Banyak topik rencana baik yang selanjutnya saya sebut sebagai goal setting (merancang tujuan) untuk kehidupan. Topik goal setting sebagai ayah atau ibu, goal setting sebagai guru atau profesi lain yang melekat,, gaol setting sebagai pribadi dengan segala penguatan potensi, kompetensi dan kepribadian yang ingin dikembangkan, atau mungkin goal setting sebagai warga negara yang baik dengan terlibat mendukung paslon tertentu pada pesta demokrasi 14 Februari 2024 tahun ini.”
Sebagai contoh perencanaan goal setting untuk topik dukungan terhadap paslon tertentu, langkah pertama yang perlu ditetapkan individu adalah memiliki kesadaran definisi diri sendiri “who am I, siapa aku, peran apa yang akan aku lakukan, target apa saja yang akan aku tetapkan, berapa potensi suara (vote) yang akan aku sumbangkan, program apa saja yang akan dijalankan, dan atau posisi apa yang akan aku ambil.”
Definisi ini perlu ditegakkan di awal untuk selanjutya lebih mudah menentukan tahapan berikutnya.
Langkah kedua setelah menyadari peran dan definisi yang kita ambil, selanjutnya kita masuk pada making goals (memetakan dan menetapkan tujuan). Pada tahap kedua ini diperlukan pemetaan tujuan yang ideal, kuat, dan menantang. Semakin ideal dan semakin tinggi goals yang ditetapkan, maka produksi energi dan motivasi yang dilahirkanpun akan semakin tinggi, jangan tanggung memetakan goals, milikilah tujuan yang besar untuk melahirkan gerakan yang besar. So, berapa target suara yang ingin Anda tetapkan untuk sebuah kemenangan?.
Demikian jika penetapan goals menggunakan topik “pemenangan PEMILU 2024.
Namun, penetapan tujuan memiliki banyak topik dan kebutuhan, setiap individu berhak menentukan topik yang menjadi goal setting dan resolusi kehidupannya di tahun 2024. Goal setting sebagai ayah, ibu, suami, istri, profesi, dan atau topik lain yang menjadi prioritas setiap orang. Apapun topik yang hendak ditentukan goal settingnya, berikut 8 PRINSIP sikap dan perilaku yang dapat menjadi bahan telaah seseorang untuk mencapai tujuan :
1. Penetapan tujuan memiliki alasan yang bermakna
Tujuan yang dilahirkan dari alasan yang bermakna, kuat dan emosiaonal mampu menggerakkan individu untuk mencapai tujuan tersebut dengan melibatkan kondisi psikologis, mental dan emosional yang positif, penuh energi dan penuh makna, bahagia, serta berarti. Kondisi seperti ini lebih mensejahterakan individu dalam tiap proses pencapaian tujuan yang dilalui.
2. Penetapan tujuan dikuatkan dengan komitmen dan motivasi internal yang tinggi
Komitmen dan dorongan dari dalam diri yang kuat, hadir dari individu yang menerima dan siap menjalankan setiap proses pencapaian tujuannya. Individu yang memiliki penerimaan terhadap tujuan hidupnya adalah individu yang memiliki alasan kuat mengapa harus mencapai tujuan tersebut, tanpa alasan dan rasionalisasi yang kuat, individu tidak akan bersemangat dalam mencapai tujuannya. Semakin banyak alasan rasional individu untuk bergerak mencapai tujuannya, maka akan semakin tinggi komitmen dan dorongan pribadi untuk menjalani semua target.
3. Penetapan tujuan harus idealis
Semakin tinggi dan semakin ideal tujuan yang ditetapkan individu, maka semakin besar energi yang dikeluarkan untuk mencapainya.
4. Penetapan tujuan harus terstruktur dan terukur
Tujuan yang ditetapkan dengan jelas, spesifik, terukur dan terstruktur akan lebih memudahkan individu mencapainya. Pemahaman terhadap tujuan melalui penerjemahan tujuan secara detil dan spesifik akan lebih memudahkan proses mental seseorang untuk mewujudkan tiap target.
5. Tujuan harus jelas dan bisa difahami
Tujuan yang jelas dan mudah difahamai akan memudahkan individu dibandingkan dengan tujuan yang ambigu dan sulit difahami. Kemudahan memahami tujuan dicapai dengan memastikan bahasa dan target yang digunakan dalam penetapan tujuan harus mudah dan bisa difahami.
6. Tujuan yang challenging (menantang dan menuntut kesulitan)
Daya juang seseorang dalam mencapai tujuan akan menjadi lebih tinggi saat individu merasa penasaran dan merasa tertantang untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan menantang yang membuat individu penasaran diharapkan dapat menguji eksistensi dan kekuatan di hadapan diri sendiri dan orang lain. Kondisi ini meningkatkan self esteem (harga diri) individu menjadi lebih tinggi dan berdampak terhadap kekuatan pencapaian tujuan.
7. Tujuan harus kompleks
Tujuan yang ditetapkan secara kompleks memberikan tantangan pada individu untuk berhadapan dengan situasi yang sedikit sulit, dan kondisi itu menuntut individu melakukan sesuatu yang “penting” untuk mencapainya, dan mengijinkan diri sendiri untuk terlibat dalam dinamika pencapaian tujuan secara “tidak mudah”, akan menghadirkan nuansa challenging (menantang) yang akan menjaga dan merawat energi individu lebih konsisten mencapai tujuan
8. Tujuan perlu memiliki feed back dan evaluasi
Seseorang perlu memberikan feed back dan evaluasi pencapaian tujuan secara berkala. Hal ini menjaga konsistensi dan komitmen indivdu untuk tetap menjaga tujuannya.
Demikian beberapa prinsip yang bisa dicek, apakah prinsip tersebut sudah ada pada diri kita saat ini?
Tunggu dan lihat apa yang akan terjadi dalam setelah Anda mengamalkan 8 prinsip di atas, terimalah setiap perubahan dan rasakan sensasi yang hadir dari tiap KESUKSESAN dan KEMENANGAN yang diraih.
Individu yang mencapai tujuan untuk mengejar KESUKSESAN, memiliki point kebahagiaan lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang mencapai tujuan karena TAKUT KEGAGALAN
Selamat berbahagia merancang dan mencapai sukses atas tiap goals kemenangan yang dicita-citakan