Saya kaget, ternyata sekolah ini sepertinya serius banget mencari guru untuk santrinya, tes dalam rangkaian asesmennya sangat lengkap, ada tes IQ, tes pola kerja, tes kepribadian,hingga FGD dan Mikro Teaching. Guru-guru yang ada di dalamnya juga ikut kegiatan asesmen untuk potential review, sepertinya ini sekolah baik di masa depan” Ungkap seorang pelamar guru baru Cahaya Bangsa.
Ya, Alhamdulillah, demikian menjadi salah satu komitmen Cahaya Bangsa untuk bersungguh-sungguh mencari person yang paling tepat sebagai mdoel dan tauladan bagi santri, tidak hanya untuk meningkatkan kapasitas akademik santri, namun juga mampu mengantar santri menjunjung tinggi nilai nilai adab, akhlakul karimah, persahabatan, kesungguhan dalam menjalankan tugas, daya tahan terhadap kesulitan (resiliensi santri), hingga kepada komitmen santri untuk menjadi da’i menyebarkan jutaan kebaikan yang telah diajarkan nabi-nabi.
Lebih dari 90 jumlah pelamar yang datang dari beberapa Provinsi se Indonesia, dan kami harus memilih beberapa saja. Tampak begitu banyak potensi terserak dari anak-anak muda kita, yang punya minat dan bakat serta value mulia menjadi guru cahaya. Datang dari kampus-kampus terbaik di sekitar kita semisal UNRAM, UIN, UNHAZ, UNDIKMA dll, juga hadir di antara para kandidat adalah alumni beasiswa LPDP S2 UI, S2 UGM, S2 UNY, S2 ITB hingga S2 Kampus Luar Negri. Bagi kami, ini adalah istimewa, karena generasi muda potensial dengan bawaan kecerdasan dan kapasitas besar, berani memilih menjadi guru, sebuah profesi yang menjanjikan kebaikan tak hanya berbatas dunia.
Terpilihlah beberapa guru terbaik di antara mereka, terpotret dari jejak pendidikan terbaik mereka, asal kampus dan IPK juga menjadi pertimbangan meski tidaklah terlalu signifikan, karena kekuatan kandidat bukan dari asal kampus dan IPK semata, namun dari pribadi dan inner power mereka.
Kami belajar dari kandidat Cleaning Service dengan segudang kreativitasnya, beliau justru memimpin forum FGD dengan segala kelebihannya, mungkin para pembaca mulai membayangkan bagaimana seorang kandidat cleaning service meleading diskusi yang beranggotakan sarjana dan master di bidangnya, dan ini adalah temuan istimewa bagi kami selama proses asesmen guru di Cahaya Bangsa. Walhasil dengan potensi dan kompetensi yang ditunjukkan beliau, kami ubah istilah Cleaning Service menjadi Bagian Estetika Sekolah, beberapa level di atas job Cleaning Service, karena kapasitas beliau akan menentukan kenyamanan seluruh stakeholder pendidikan di Cahaya Bangsa.
Lantas, bisakah Cahaya Bangsa memuliakan dan memberdayakan secara optimal potensi, kompetensi, dan prestasi guru-guru terbaik ini, doakan kami tetap istiqomah dan terus belajar menghargai dan mensejahterakan seluruh stakeholder yang berfokus kepada layanan terbaik bagi santri, penghubung jembatan gagasan kebaikan untuk negri dari hari ke hari.