Cahaya Bangsa

CORONA MENGINTAI ANAK-ANAK KITA (Part 1)

Catatan kecil Lalu Yulhaidir (Psikolog Anak)**

???
Anak-anak adalah aset masa depan. Anak bahkan bisa menjadi jembatan kebaikan orang tua, tidak hanya untuk dunia, namun kemuliaannya hingga akhirat kelak senantiasa ada. Maka patutlah kita sebagai orang tua atau sebagai orang dewasa di sekitar mereka, untuk memberikan perlindungan, menjaga dan menjamin keamanan dan kesehatan mereka, sehinga anak-anak kita terbebas dari segala ancaman yang mendera.

Ayah Bunda, hari ini anak-anak kita dalam ancaman Corona, sudahkah kita memberikan perlindungan maksimal untu mereka. Mereka adalah individu yang “sepenuhnya” bergantung pada orang tua. Apapun kata orang tua akan mereka dengar sepenuhnya, apapun instruksi yang diberikan orang tua akan mereka jalankan begitu saja, tanpa protes tanpa kritik. Kemanapun mereka dibawa, mereka akan ikut begitu saja. Mereka menyerahkan sepenuhnya keselamatan diri pada orang dewasa dan atau orang tua yang diyakini mampu menjamin kemanan dan melindungi nyawanya.

Namun kini, berdasarkan data yang dirilis di laman IDAI per 18 Mei 2020 kemarin, angka mencengangkan membuat kita kembali shock. Sebanyak 3.324 anak berstatus PDP, 129 anak berstatus PDF meninggal, 584 anak terkonfirmasi positif Covid-19, dan 14 anak meninggal akibat Covid-19. Angka ini bukan angka rendah. Dokter Aman Bakti dari IDAI Indonesia mengungkapkan “angka kematian pada anak Indonesia akibat Corona tergolong tinggi”.

???
Lantas bagaimana kabar anak-anak kita di NTB?

Berdasarkan data IDAI NTB dari deteksi kasus pada anak yang dilakukan secara mandiri, menemukan angka yang juga pantas membuat kita “beristigfar”. Per Mei 2020 jumlah PDP anak di NTB mencapai angka 279, mulai dari usia bayi balita, hingga usia sekolah. Anak berstatus PDP meninggal mencapai 15 anak. Anak terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai angka 63, ada di antara mereka yang baru saja berusia 2 bulan. Dan yang meninggal termasuk di dalamnya dalah anak dengan usia 5 bulan, dan 6 bulan.

Angka ini adalah angka serius

NTB adalah provinsi terbesar kedua dengan kasus Covid-19 pada anak. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan provinsi provinsi besar lainnya di Indonesia, Ungkap dr. Nurhandini Eka Dewi, Kadikes Provinsi NTB 26 Mei kemarin.

???
Ayah Bunda, anak-anak kita adalah kelompok rentan yang harus mendapatkan perlindungan.
Semoga kita, orang tua dari anak-anak kita, orang dewasa yang diamanahi menjaga mereka, mampu memberikan perlindungan optimal bagi mereka, dari serangan Covid-19 yang bisa hadir kapan saja di luar rumah kita.

Sebagai orang tua dan orang dewasa, terdapat paling tidak 8 perilaku yang harus dihindari jauh-jauh, karena 8 perilaku ini bisa turut menyumbang tingginya angka kematian anak akibat Corona :

1.  Orang tua memiliki pemahaman yang rendah terhadap Covid, sehingga membiarkan anak bahkan mengkondisikan anak untuk seringkai berada di luar rumah tanpa masker, tanpa cuci tangan, tanpa alat perlindungan diri yang baik.

2.  Orang tua memiliki memiliki perilaku abai dan lalai dalam melindungi anak. Perilaku abai dan lalai ini menyuburkan sikap “pembiaran” orang tua pada perilaku beresiko pada anak, padahal anak memerlukan pendampingan dan arahan orang tua dan orang dewasa di sekitarnya, menjelaskan kepada anak akan resiko bahaya dari perilaku tertentu yang ditunjukkan anak.

3.  Orang tua belum memiliki orientasi yang tinggi untuk melindungi dan menyelamatkan anak secara serius dan sungguh-sungguh. Orang tua cenderung membiarkan anak berada dalam resiko bahaya Corona tanpa mendapatkan arahan yang tepat

4.  Orang tua belum memiliki awareness (kesadaran) yang tinggi dengan ancaman bahaya yang mengintai anak setiap saat

5.  Orang tua memiliki mental fatalis (berserah diri tanpa ada ikhtiar) yang justru memposisikan anak sebagai korban dari matangnya virus Corona ini

6.  Orang tua memiliki mental skeptis (cuek), sehingga mengabaikan hak-hak perlindungan anak terhadap bahaya di sekitarnya

7.  Lingkungan yang tidak stimulatif untuk anak bisa membiasakan perilaku hidup sehat

8.  Lingkungan yang tidak kondusif untuk anak aman dari serangan virus

 

???
Orang tua, mari mulai dari sekarang, kita hadirkan komitmen tinggi, setinggi-tingginya, untuk menjaga dan melidungi anak-anak kita. Terbukalah dengan kondisi dan ancaman pandemi ini, bahwa virus itu ada di sekitar anak-anak kita, jangan lagi menunggu jatuh korban berikutnya baru kita terbangun dan melakukan perbaikan. Lindungi anak-anak kita SEKARANG. Ijinkan mereka TETAP BERADA DI RUMAH SAJA. Melakukan semua dari rumah saja.

 

???
** penulis adalah Founder Komunitas Parenting (KREN) Lombok dan Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) NTB

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *